Latest News :

Ari Sunarijati - Perempuan Diriuh Buruh

Ari Sunarijati. Perempuan pemberdaya buruh perempuan ini lahir di Madiun, 1 Juni 1952. Kisah inspirasi beliau ditampilkan dengan judul “PEREMPUAN DI RIUH BURUH”. Beliau telah berkecimpung di dunia perburuhan sejak tahun 1978. Berawal dari rasa risih melihat keadaan buruh perempuan pada masa orde baru yang diperlakukan kurang adil; dianggap sebagai manusia kelas dua yang hanya mampu mengerjakan pekerjaan domestik dan tidak biasa berperan di ranah publik, beliau pun bertindak. Dengan menempuh perjalanan nan panjang, melalui Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) beliau banyak menangani permasalahan buruh perempuan. Mulai dari penyadaran akan hak-hak buruh perempuan yang sering dilanggar, kedudukan buruh perempuan yang lebih banyak diposisikan sebagai obyek bukan subyek; serta peningkatan kesejahteraan buruh.
No risk, no gain.. demikian pula yang beliau alami. Kegiatan ini berisiko tinggi karena lemahnya kedudukan SPSI pada waktu itu juga kebijakan pemerintah orde baru yang memang menghendaki banyak investor mau menanamkan sahamnya ke perusahaan salah satunya dengan kebijakan menyediakan buruh dengan upah sangat murah tanpa ada perhatian lebih. Sementara di lain sisi, para buruh perempuan tidak mengerti apa sebenarnya yang menjadi hak-hak mereka. Bahwa mereka berhak mendapatkan cuti haid, cuti hamil, perlindungan ekstra dan mendapatkan extra-fooding saat bekerja malam hari serta mendapatkan upah sama dengan buruh laki-laki untuk pekerjaan yang sama sesuai Konvensi ILO No. 100. Kondisi ini diperparah dengan pembatasan berkumpul dan berserikat; yang mengajukan pendapat TIDAK SEPAKAT dengan pemerintah dianggap makar, di-PKI-kan, lalu ditangkap. Kendati menemui berbagai hambatan, tetapi itu semua bukanlah penghalang bagi perempuan yang pernah aktif di Biro Perempuan dan Anak SPSI tersebut.
Berkat perjuangan yang demikian keras, pada tahun 1995 SPSI mampu menjalin kerja sama dengan organisasi buruh internasional, International Labour Organization (ILO). Namun, tetap saja perjuangan belum berakhir sebelum para buruh perempuan mendapatkan hak-haknya secara layak sebagai manusia seutuhnya, dan bukan sebagai alat produksi semata.

Sumber :http://asree84.wordpress.com/2010/12/15/kisah-inspiratif-9-perempuan-yang-menuntun/

Posting Komentar

Pages (3)123 Next
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. STComp Jogja - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger